Mengizinkan Diri Menjadi Utuh dan Apa Adanya (6)
Kamu Sudah Cukup Setelah perjalanan panjang tentang menerima diri, memaafkan masa lalu, memulai ulang, hingga berani menjadi diri sendiri, ada satu pesan yang sering kali menjadi inti dari semua pencarian batin: "Kamu sudah cukup." Bukan “akan cukup ketika berhasil.” Bukan “cukup kalau memenuhi standar.” Bukan “cukup kalau tidak membuat kesalahan lagi.” Tapi cukup — sekarang, di titik ini, dengan segala hal yang kamu bawa di dalam dirimu. Dan saya tahu… kalimat itu tidak mudah diterima karena kita terbiasa merasa kurang. Kurang baik, kurang menarik, kurang pintar, kurang mencapai sesuatu, kurang menjadi sosok yang diharapkan lingkungan. Kita membangun standar begitu tinggi sampai lupa bahwa diri kita adalah manusia—bukan mesin yang harus selalu “on”, bukan tokoh fiksi yang harus selalu sempurna. Jadi mari kita bahas ini dengan lembut, seperti dua sahabat yang saling memahami rasa lelah satu sama lain. 1. Mengapa Kita Sulit Mengatakan ‘Aku Sudah Cukup’? Karena sejak dulu, duni...